Penulis : Hidayat Halil ( Ketua Wilayah PII Malut)
Malam itu, langit Kunut di malam ke-15 Ramadhan tampak lebih kelam dari biasanya, seolah turut berduka atas kepergian seorang pemimpin yang tak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga cahaya bagi rakyatnya. Abdul Gani Kasuba (AGK), sosok bersahaja yang namanya terukir dalam sanubari masyarakat Maluku Utara, telah kembali ke pangkuan Ilahi. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, semoga surga menjadi tempat peristirahatan abadinya.
Air mata tumpah di setiap sudut negeri. Dari desa terpencil hingga pusat kota, doa-doa dipanjatkan untuk seorang putra terbaik yang mengabdikan hidupnya bagi tanah kelahirannya. Ia bukan sekadar pemimpin, tetapi juga seorang ayah, saudara, dan guru bagi banyak orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepergian AGK adalah kehilangan besar bagi Suku Togale. Lahir dari tanah Halmahera yang sarat sejarah dan kebanggaan, ia tumbuh menjadi sosok yang membuktikan bahwa keteguhan hati, keikhlasan, dan kerja keras mampu membawa seseorang mencapai puncak pengabdian. AGK bukan hanya seorang pemimpin yang dihormati, tetapi juga representasi nilai-nilai luhur Togale gigih, berani, dan teguh dalam iman.
Perjalanan politiknya penuh tantangan. Dua periode sebagai Wakil Gubernur dan dua periode sebagai Gubernur Maluku Utara adalah bukti nyata betapa besar kepercayaan rakyat kepadanya. Di sepanjang jalan pengabdiannya, ia menghadapi kritik, fitnah, dan badai politik. Namun, seperti karang di tepian samudra, ia tetap kokoh, menjadikan amanah sebagai kompas dalam setiap langkahnya.
Bagi rakyatnya, AGK adalah pemimpin yang dekat, yang selalu hadir dalam suka maupun duka. Ia tak berjarak. Ia menyapa dengan tulus, menyalami dengan hangat, dan mendengar dengan sepenuh hati. Di rumah-rumah sederhana, di pasar-pasar rakyat, di masjid-masjid kecil—AGK bukanlah pejabat, tetapi bagian dari mereka.
Kini, ia telah tiada. Namun, namanya akan terus hidup dalam setiap jalan yang ia bangun, dalam setiap masjid dan pondok yang ia dirikan, dalam setiap senyum anak-anak yang kini bisa bersekolah berkat kebijakannya.
Maluku Utara kehilangan pemimpinnya. Togale kehilangan kebanggaannya. Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya.
Selamat jalan, Abdul Gani Kasuba. Jejakmu abadi dalam sejarah, namamu akan terus kami kenang dengan cinta dan doa.