Praktisi Hukum Desak Kejari Halsel Usut Dugaan Penggelapan Dana Ketahanan Pangan di Jojame

- Penulis Berita

Rabu, 19 Maret 2025 - 07:33 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Praktisi Hukum Noldi, (Istimewa)

Praktisi Hukum Noldi, (Istimewa)

LABUHA, nalarsatu.com – Praktisi hukum Meidi Noldi Kurama mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Halmahera Selatan segera mengusut tuntas dugaan penggelapan dana ketahanan pangan senilai Rp40 juta lebih yang bersumber dari Dana Desa Jojame, Kecamatan Bacan Barat Utara, tahun 2024. Dana tersebut diduga kuat telah diselewengkan oleh Pj Kepala Desa Ismail Ibrahim dan Bendahara Sudarmanto Meng.

Menurut Noldi, informasi ini ia peroleh langsung dari laporan masyarakat yang resah atas hilangnya dana tersebut.

“Dana ketahanan pangan sebesar Rp180 juta dikelola oleh dua Pj Kades. Rp100 juta sudah habis dipakai mantan Pj Kades Rinto Ladjima, lalu tersisa Rp80 juta. Dari jumlah itu, sekitar Rp30 juta lebih sudah digunakan untuk membeli beras 200 sak ukuran 10 kg untuk dibagikan ke masyarakat,” ungkapnya, Rabu (19/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, yang menjadi sorotan adalah sisa anggaran Rp40 juta lebih yang hingga kini tidak jelas keberadaannya. Pada November 2024 lalu, masyarakat meminta Pj Kades dan Bendahara untuk mempertanggungjawabkan dana tersebut di hadapan warga, tetapi keduanya tidak sanggup menjelaskan.

“Mereka justru berjanji bahwa sisa dana itu akan dibelanjakan beras dan dibagikan ke masyarakat pada 31 Desember. Faktanya, sampai hari ini beras itu tidak pernah ada. Mirisnya lagi, Pj Kades dan Bendahara memilih menghilang dan menetap di Labuha sejak Desember 2024,” tegas Noldi.

Karena itu, ia meminta Kejari Halsel segera menelusuri ke mana aliran dana tersebut. Menurutnya, penegakan hukum harus tegas dan tidak pandang bulu, termasuk dalam kasus dugaan penyalahgunaan Dana Desa.

“Kejari tidak boleh tinggal diam. Jika hanya mengandalkan Inspektorat, maka bisa dipastikan hasilnya tidak transparan. Apalagi, kuat dugaan ada campur tangan orang dekat Bupati Bassam Kasuba yang membekingi Pj Kades dan Bendahara,” tandasnya.

Noldi menegaskan, permasalahan ini bukan hanya soal jumlah uang yang hilang, melainkan soal sistem pengelolaan keuangan desa yang diduga dijadikan ajang bancakan oleh oknum tertentu.

“Jika benar dana Rp40 juta lebih itu mengalir ke orang dekat Bupati, maka ini persoalan serius. Jangan sampai kasus ini dibiarkan dan menjadi preseden buruk bagi pengelolaan Dana Desa di Halsel. Saya berharap Polres dan Kejari Halsel segera mengambil tindakan tegas,” pungkasnya.

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Skandal Perselingkuhan Guncang Dinkes Halsel, GPM : Merusak Moral Negara.
Kades Terjaring Razia Bersama 4 Perempuan, Janji Bupati Kembali Dipertanyakan
Wali Kota Ternate Pimpin Apel Perdana Pascalebaran, Tekankan Komitmen Pelayanan Publik
Anggaran Perjalanan Dinas DPRD Halmahera Selatan Dipangkas Jadi Rp8 Miliar”
PII Malut Akan Laporkan Risal Sangaji ke Polda Maluku Utara
PII Wati Malut Tuntut Keadilan: Tangkap dan Adili Pelaku Kekerasan Seksual di Halmahera Selatan
Misteri 15 M di BPRS Saruma: Cicak vs Buaya, Siapa Menang?
Banjir melanda Rumah warga jikotamo: Kami butuh Bupati Hasan Ali Basam Kasuba
Berita ini 32 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 April 2025 - 09:59 WIT

Skandal Perselingkuhan Guncang Dinkes Halsel, GPM : Merusak Moral Negara.

Rabu, 9 April 2025 - 02:55 WIT

Kades Terjaring Razia Bersama 4 Perempuan, Janji Bupati Kembali Dipertanyakan

Rabu, 9 April 2025 - 01:09 WIT

Wali Kota Ternate Pimpin Apel Perdana Pascalebaran, Tekankan Komitmen Pelayanan Publik

Selasa, 8 April 2025 - 13:36 WIT

Anggaran Perjalanan Dinas DPRD Halmahera Selatan Dipangkas Jadi Rp8 Miliar”

Senin, 7 April 2025 - 15:00 WIT

PII Malut Akan Laporkan Risal Sangaji ke Polda Maluku Utara

Senin, 7 April 2025 - 10:05 WIT

Misteri 15 M di BPRS Saruma: Cicak vs Buaya, Siapa Menang?

Senin, 7 April 2025 - 07:32 WIT

Banjir melanda Rumah warga jikotamo: Kami butuh Bupati Hasan Ali Basam Kasuba

Minggu, 6 April 2025 - 07:38 WIT

Predator Anak di Maluku Utara: Tantangan Perlindungan dan Keadilan”

Berita Terbaru